Sistem Pendidikan Terbaik di Indonesia

Diposting oleh fatih on Minggu, 08 April 2012

Sistem pendidikan terbaik di Indonesia akan terus bergulir dalam berbagai kajian. Selama ini Indonesia belum menemukan bentuk dan sistem pendidikan yang dirasa paling tepat untuk diterapkan. Hal ini bisa dilihat dari seringnya gonta ganti kurikulum di negeri ini. Saat negeri ini belum merdeka maka sistem pendidikan yang berlaku diwarnai oleh kepentingan penjajah. Program pendidikan pada masa penjajahan hanya diciptakan untuk menghasilkan lulusan yang akan ditargetkan sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah kolonial. Al hasil pola pendidikan di masa penjajahan membawa berkah dan menjadi senjata yang paling mematikan kekuasaan Belanda. Semangat patriotisme dan hasrat untuk memperbaiki nasib bangsa begitu kuat mengisi jiwa. Para pahlawan pergerakan nasional inilah yang kemudian menjadi pelopor gebrakan menuju Indonesia merdeka. Ketika negara telah merdeka, muncul kekuasaan baru dibawah pemimpin besar Bung karno dan Bung hatta. Sistem pendidikan kolonial yang dinilai tidak sejalan dengan kepentingan bangsa mulai dilenyapkan. Para tokoh dan pionir bangsa mulai memberlakukan sistem pendidikan baru untuk menghasilkan out put yang siap membangun bangsa. Lama kelamaan pemerintah tahu jika pendidikan juga bisa dipakai untuk alat ampuh mempertahankan kekuasaan. Maka mulailah kepentingan politik masuk di dalam sistem pendidikan hingga pada akhirnya sistem itu syarat dengan kepentingan penguasa, bukannya untuk memajukan bangsa. Era orde lama kemudian harus berakhir dengan tampilnya pemimpin baru di bawah kendali suharto. Orde baru, demikianlah masyarakat menyebut kekuasaan pada masa pemerintahan soeharto. Beberapa point dalam sistem pendidikan di masa orde lama mulai diedit dan dirombak secara besar besaran. Satu hal yang menonjol dalam sistem pendidikan ala orde baru adalah dengan diberlakukannya kurikulum tahun 1994. Dari kurikulum ini porsi mata pelajaran umum mencapai 70 persen, sementara untuk pelajaran agama hanya 30 persen. Menurut salah satu pakar pendidikan, kurikulum 94 hanya cocok untuk 20 persen pelajar di indonesia, kurikulum 94 hanya melatih orang agar pandai berlogika dan memainkan bahasa. Atau lebih tepatnya hanya membangun sisi kecerdasan intelektual, hanya menghasilkan orang pintar tetapi moralnya tidak benar. Bagaimana generasi muda akan benar dan sehat jiwanya bila jumlah pelajaran agama saja sangat timpang dan tidak seimbang. Kini pun di era reformasi, Indonesia masih mencari sistem pendidikan terbaik lewat ajang ujicoba

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar