Kisah Nabi Musa dan Raja Fir'aun

Diposting oleh fatih on Kamis, 23 Februari 2012

Kisah nabi musa 'alaihi salam bukanlah dongeng pengantar tidur, tetapi sebagai salah satu bukti kebenaran yang diabadikan di dalam Al qur'an. Kisah tentang nabi musa sangat baik diketahui oleh generasi muda islam supaya mereka mampu mengambil hikmah besar dan tidak kehilangan pegangan dalam hidup. Nabi musa adalah salah satu nabi dan rosul Alloh yang berasal dari Bani Israil. Beliau dikenal sebagai nabi mulia yang sangat pandai berpidato. Nabi musa diutus oleh Alloh untuk menyampaikan kebenaran kepada kalangan bani israil. Tugas risalahnya hanya dibatasi untuk kalangan bani israil yang kala itu berada pada puncak kebejatan moral dan penyimpangan akidah. Musa dilahirkan di negara mesir, saat itu mesir diperintah oleh raja kejam bin bejat yang dikenal dengan nama raja fir'aun atau Pharao Ramses II. Salah satu kebijakan dari raja fir'aun adalah memaksa semua penduduk untuk menyembahnya. Atau dengan kata lain fir'aun mengangkat dirinya sebagai Tuhan. Sebagai raja kejam, fir'aun memiliki para pembantu dari kalangan ahli nujum/ dukun. Diantara dukun itu, ada satu ahli nujum yang memberi masukan kepada fir'aun bahwa kelak akan lahir seorang lelaki yang akan menghancurkan kekuasaannya. Maka sejak saat itu, fir'aun mulai mengambil kebijakan untuk membunuh semua bayi lelaki tanpa pandang bulu. Setiap wanita mengandung di data oleh petugas kerajaan, tak ada satupun wanita hamil yang lepas dari pengawasan para pegawai kerajaam. Tapi namanya saja manusia tetap saja masih kalah dengan Alloh Swt. Kala itu di tengah suasana mencekam ada seorang ibu melahirkan bayi. Ternyata bayi itu berjenis kelamin laki laki. Disatu sisi ibu ini begitu bahagia, tetapi disisi lain timbul rasa takut dan tidak rela kalau buah hatinya dibunuh oleh raja fir'aun. Maka untuk menyelematkan bayi itu, ibu bijak ini mengambil langkah cerdik. Selang beberapa hari, sang ibu memasukan bayi ini ke sebuah tempat, lalu dengan berdoa pada Tuhan, ia hanyutkan bayi itu ke sungai, dengan harapan bayi itu akan ditemukan oleh orang di negeri seberang. Subkhanalloh, bayi ini tetap dalam perlindungan Alloh Swt, bayi itu kemudian ditemukan oleh wanita yang baik pula plus taat kepada Alloh swt. Lalu diambilah bayi mungil dan dibawa pulang. Ternyata wanita ini adalah istri raja fir'aun. Kontan raja pun marah besar, tetapi dengan strategi cerdasnya sang permaisuri menjelaskan jika bayi ini cukup penting untuk dibesarkan agar kelak bisa menggantikan kedudukannya. Bersambung ditunggu ya

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar